Monday 18 November 2019

Untukku, yang sedang belajar untuk menjadi tidak sempurna.

Dulu sekali, dua tahun lalu aku pernah menulis sebuah artikel yang menceritakan keresahanku sebagai seorang mahasiswa Psikologi. Inti tulisannya bahwa mahasiswa atau siapapun yang sedang mendalami Psikologi, punya hak untuk merasa tidak baik-baik saja.

Beberapa hari yang lalu, ada sebuah kejadian yang memaksaku untuk berpikir ulang; tentang konsep diri dan berbagai aturan yang aku buat sendiri. Aku melakukan sebuah kesalahan yang menurut standarku, sangat keterlaluan.


Beberapa saat setelah kejadian itu, aku sempat menuliskan ini di twitter.

Jadi apa kesalahanku?
Marah berlebihan kepada orang terdekat hingga mengucapkan kata-kata yang tidak mengenakkan.

Butuh berhari-hari untuk aku dapat memaafkan diri sendiri. Aku benar-benar kecewa lagi dengan diri sendiri hingga merasa aku tidak pantas untuk melihat diri ini di depan cermin.

Pada akhirnya, aku sudah memaafkan diri sendiri.

Memberikan jeda beberapa saat untuk menenangkan diri dan merefleksikan kata dan laku yang menurutku tidak sesuai dengan standar diri. Tidak pernah mudah melakukannya karena merefleksikan diri berarti mengingat kembali kejadian yang tidak menyenangkan itu.

Aku kembali belajar untuk pasrah dan memahami bahwa seberapa jauh aku melangkah, seberapa banyak label yang akan aku dapatkan nantinya, aku hanyalah manusia.

Seorang yang tidak sempurna dan tidak pernah akan bisa bersikap baik dalam setiap situasi. Pernyataan ini bukan sebagai pembelaan bahwa aku bisa setiap saat melakukan kesalahan, namun sebagai pengingat diri.

Setelah melakukan refleksi, aku juga mengingatkan diri untuk lebih banyak mengasah kontrol diri dan mencari alternatif perilaku setiap kali suasana hati aku sedang tidak nyaman.

*Menghela napas panjang*

Pada akhirnya aku berhasil menuliskan kisah ini di blog karena untuk suatu hal, aku merasa perlu menuliskannya. Di satu sisi untuk melepas perasaan sesak di dada, di sisi lain sebagai pengingat diri sendiri agar kesalahan serupa tidak terulang.

*
Aku baru saja menyelesaikan tulisan ini ketika menemukan beberapa tulisan serupa di blog ini, yaitu tentang mengakui kelemahan dan membahas kesalahan yang mendewasakan. Hahahaha.

Untuk diriku yang selalu berusaha menjadi yang sempurna 
dan memberikan yang terbaik dalam setiap hal, belajarlah untuk berhenti melakukannya.
Lakukan yang terbaik, tapi belajarlah untuk menerima kerapuhanmu dan segala kesalahannya.

Dari orang yang menyayangimu,
Diri sendiri.





No comments:

Post a Comment

What's your opinion after reading this post?