Friday 12 February 2016

Berbicara Cinta


“Truth is, everybody is going to leave us, eventually. Sometimes it’s their choice, sometimes it’s our choice, sometimes it’s nobody’s choice.” 
@ikanatassa

Dalam beberapa hal, cinta dapat menumbuhkan. Membuat seseorang menjadi begitu bersemangat dan memiliki gairah untuk hidup. Cinta, seperti semacam doping yang tidak akan pernah habis, juga tidak memiliki efek samping.

Dalam beberapa hal juga, cinta dapat melumpuhkan. Seperti misalnya, ketika sedang patah hati. Mendadak jadi kehilangan daya bahkan untuk beranjak dari tempat tidur pun tak mampu. Seolah dunia gelap gulita dan masa depan hampa karena orang yang dicinta telah pergi meninggalkan.

Tapi apakah itu benar-benar cinta?

Pada akhirnya, saya menyerah dan memutuskan untuk menuruti kata hati saya: menulis tentang cinta.

Postingan ini adalah curhatan pribadi yang bercampur dengan hasil kontemplasi tentang kisah orang-orang di sekitar saya. Sebab untuk beberapa hal, memikirkan cinta membuat saya merasa takut.

Mengapa?

Alasan yang terkuat adalah adanya ketakutan untuk ditinggalkan. 
Dilupakan. 
Lalu patah hati.

Tentu saja cinta yang sedang saya bicarakan mengarah pada cinta romantis. Kisah antara dua orang yang awalnya tidak saling mengenal, lalu terhubung oleh getaran kasatmata yang disebut sebagai cinta.

taken from @benzbara_'s instagram 
Bagi saya, cinta membuat seseorang menjadi kehilangan separuh akal sehat.

Walaupun mati-matian berpikir dengan logika, agar segala keputusan yang dibuat jauh lebih baik, tetap saja ujung-ujungnya “tidak masuk akal” untuk sebagian orang.
Menyesal?
Tentu saja tidak dan tidak boleh. Karena bukan cinta namanya kalau tidak sampai membuat orang jadi impulsif dan mendadak bodoh.

Patah hati adalah perasaan cinta (semu) yang mengharapkan balas.

Kamu tidak akan pernah merasakan patah hati jika tidak berharap apapun pada orang yang sedang kamu cintai. Bagi saya, itu adalah cinta yang semu.

Cinta adalah tentang memberi tanpa mengharap balas.
Tidak peduli jika pada akhirnya mereka yang kita cintai pergi dan memilih untuk mengabaikan kita, cinta tetaplah cinta. Tapi kita tahu bahwa kita hanyalah manusia yang begitu rapuh.
Mana bisa kita hidup hanya dengan memberi cinta tanpa mendapat balasan?

Mana bisa kita hidup tanpa orang yang kita cintai?

Cinta romantis adalah gabungan antara perasaan menyayangi, keinginan memiliki, dan keinginan dicintai.

Barangkali pada saat ini kita begitu mencintai seseorang, tapi besok kita membencinya. Bisa jadi sebaliknya.

Kita lupa bahwa kita tidak memiliki daya apapun untuk mengubah perasaan seseorang.Bahkan terhadap perasaan kita sendiri: kita lupa bahwa kita tidak pernah jatuh cinta atas keinginan kita.

Kita lupa bahwa atas izin-Nya, kita dapat merasakan cinta.

Kita lupa bahwa perasaan dapat dibolak-balikkan oleh-Nya dalam sekejap. Dan kita lupa bahwa untuk segala di masa depan hanya akan terjadi atas kehendak-Nya.

Maka bebaskanlah.
source
Bebaskanlah segala perasaan yang terasa membelenggu kita.
Untuk semua ketakutan dan kekhawatiran kita. Untuk semua perasaan sakit dan lelah kita. Untuk semua kecewa dan kemarahan kita. Dan untuk perasaan-perasaan lain yang muncul bersamaan dengan cinta.

Bebaskanlah.

Sebab untuk ketidaktahuan kita,
hanya kepada-Nya sebaik-baik menggantungkan harapan.

No comments:

Post a Comment

What's your opinion after reading this post?