Saturday, 24 May 2014

bermain dengan impian.

Selamat malam, maaf untuk postingan berbahasa Indonesia (lagi). 

Bolehkah saya berbagi cerita di malam minggu nan sendu ini? Di sela-sela tugas yang menyita minggu-penuh-liburan ini, bolehkah?

Jadi begini, 

Sejak awal semester empat ini, kepala saya sudah dipenuhi setumpuk pertanyaan yang belum juga terjawab hingga sekarang.Dan mendadak saya merasa menjadi remaja akhir yang baru mengalami krisis identitas. 
Ya, saya merasa terlambat menghadapi krisis identitas. 
Saya merasa sedang berada di depan pintu masuk sebuah labirin. Saya tidak pergi kemana-mana, tapi saya masih berdiri di depan pintu yang saya sendiri masih bingung untuk memilih. 

Beberapa minggu ini saya berpikir banyak tentang diri saya. Semakin saya sering berpikir, semakin saya menyadari bahwa saya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan orang-orang di sekitar saya. Entah ini adalah sebuah keuntungan ataukah kerugian, saya tidak tau. 
Saya merasa saya harus berhenti bermain-main. Saya ingin sungguh-sungguh fokus pada impian saya. Saya ingin tetap bermain, ya, dengan impian saya sendiri. Pada akhirnya, detik ini saya sudah memutuskan akan menjadi apa saya di masa yang akan datang. Dan saya akan berusaha untuk itu. Ya :)
To be and to get the best,  you have to do and to give your best. 
Nggak ada yang mudah untuk mencapai sebuah impian.
Saya percaya bahwa usaha selalu berbanding lurus dengan hasil. 
Meski harus susah payah berjalan, terseok-seok, tersandung, atau entah apalah, saya sedang berusaha berjalan mengejar mimpi saya sekarang. Meski sulit, banyak rintangan, saya harus tetap berjuang dan tidak boleh berhenti. 
Ini bukan perkara mudah, apalagi kesibukan kuliah dan kegiatan yang lainnya cukup banyak untuk sekarang. 

Semoga saja, meski dengan terseok dan badan yang remuk-redam, kita bisa bertatap muka dengan impian kita saat ini. 

Bismillah, Selamat berjuang! Mari berusaha!

Salam hangat,
Nisrina.

No comments:

Post a Comment

What's your opinion after reading this post?