Tuesday, 5 January 2016

No More "Wish Upon a Shooting Star"

#88LoveLifeBook

Alhamdulillah, setelah 4 hari berpikir mau nulis apa, saya memutuskan untuk menulis sebuah postingan paling umum yang ditulis oleh orang-orang se-jagad raya di awal tahun: Resolusi Tahun Baru. Semoga belum terlambat ya, untuk menulis hal-hal yang berhubungan dengan tahun baru dan resolusi, hihi.

Membuat resolusi tahun baru adalah sebuah rutinitas yang menyenangkan bagi saya. Semacam kesempatan untuk kembali bermimpi sebanyak dan setinggi mungkin. Semacam mendapatkan energi baru untuk menjalani hidup dan menggapai impian saya.
Sepertinya saya juga perlu meralat postingan sebelumnya, ternyata saya pernah menulis resolusi di tahun 2015! Sayangnyaaaa, saya melupakannya dan tidak benar-benar berkeinginan untuk membuat impian itu menjadi nyata. 

Nah, sekarang saatnya saya bertanya.... Sudah sampai mana resolusi tahun baru kalian? Atau masih merasa kesulitan untuk membuatnya? Berikut ini sedikit bocoran tentang langkah-langkah yang saya lakukan saat menulis resolusi tahun baru.....

Write anything, anywhere
Saya menuliskan apa saja yang saya inginkan secara acak dan biasanya akan saya biarkan begitu saja tanpa mengurutkan ulang.
Biasanya saya akan mulai menuliskan resolusi tahun baru saya di selembar kertas. Alasannya karena selain lebih leluasa mencorat-coret, kertas itu juga akan saya tempelkan di dinding kamar.

D-e-t-a-i-l-s
Mulai tahun 2016, saya mencoba untuk menuliskan resolusi secara spesifik. Saya membuat tabel dengan tiga kolom: to achieve, to do, dan targets.
To achieve merupakan hal-hal apa yang ingin saya dapatkan. To do menjelaskan langkah nyata apa saja yang harus dilakukan. Sedangkan targets adalah keluaran yang dapat terlihat dan dihitung dari resolusi saya.

Tempelan harapan dan mimpi

Save and Mark!
Selama tiga tahun belakangan, sejak di Jogja, saya mulai menulis (lebih tepatnya mengetik) resolusi di laptop dan menyimpannya dalam format word. Tahun ini, saya melakukan keduanya: menyimpan di laptop dan menulisnya manual.
Alasannya? Supaya lebih terbaca, sistematis, dan mudah diingat. Format resolusi manualnya saya tempelkan di dinding dekat pintu kamar. Tujuannya sih agar lebih sering saya baca dan saya amini juga lakukan.

Done!
Setelah selesai, jangan lupa kuatkan tekad untuk memulai, ya.

Belajar dari pengalaman resolusi di tahun-tahun sebelumnya, di 2016, resolusi saya cenderung sederhana tapi memiliki detail yang tidak sedikit. Akan sangat-sangat tidak mudah, tapi saya tahu, sebagaimana saya meyakini resolusi saya di tahun-tahun sebelumnya.
Tidak ada lagi waktu untuk menunggu bintang jatuh untuk memanjatkan harapan. Yang ada hanyalah keinginan dan usaha yang keras untuk mencapainya.

Selama itu adalah niat baik, akan selalu ada jalan untuk mewujudkannya.


Jadi bagaimana dengan resolusi 2016 kalian tahun ini?


Best regards,
Nisrina.



1 comment:

  1. nice nis, mengingatkan aku buat posthink lg ini :D
    -temen SMAmu

    ReplyDelete

What's your opinion after reading this post?