Saturday, 10 October 2015

Cerita Cinta Enrico: Obsesi, Cinta, dan Posesifitas

“Semua yang kukritik mengenai perkawinan bersumber dari satu hal. Yaitu, tidak setaranya relasi antara perempuan dan lelaki.”
(A pada Enrico, Halaman 231).

Oedipus complex.

Sebuah istilah yang dipaparkan oleh Freud, dalam aliran Psikoanalisanya Salah satu fenomena kehidupan manusia yang muncul pada saat ia memasuki tahapan anal. Dijelaskan bahwa oedipus complex adalah kecenderungan anak laki-laki untuk menyukai ibunya, orang tuanya. Kata yang muncul ketika saya membaca novel ini tepat pada halaman pertengahan.
Cerita Cinta Enrico, kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada ibunya.

“Ibuku adalah perempuan tercantik, teranggun, dan termaju di seluruh dunisaya – yang terbentang seluas tangsi militer tempat kami tinggal.” 
(Narasi Enrico, halaman 32).

Enrico adalah seorang anak yang lahir bersamaan dengan Pemberontakan PRRI di Sumatera. Digambarkan bahwa Ayahnya adalah seorang personel TNI yang begitu jujur, patuh, dan taat pada atasan. Sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki banyak kemampuan: berbicara bahasa asing dan terampil memainkan alat musik. Kedua orang tuanya menikah dengan keyakinan yang berbeda.

Obsesi Enrico pada ibunya digambarkan begitu nyata dan mendalam. Kadang-kadang, bagiku, cenderung ajaib dan tidak terduga.
Sempat terlintas pernyataan semacam, “Oh, jadi begini ya, kalau anak laki-laki suka pada ibunya.” 
Begitu dalamnya cinta Enrico pada ibunya sampai tanpa sadar membuatnya jatuh cinta pada seorang perempuan yang memiliki sifat dan watak yang persis dengan ibunya.

“Saya mahasiswa. Tapi perguruan tinggi telah menjadi peternakan yang membesarkan ayam-ayam leghorn dan broiler saja. Yaitu ayam-ayam palsu, yang tak punya kemauan, tak punya kenakalan, tak punya rasa ingin mencari yang sesungguhnya.”
(Narasi Enrico, halaman 136).

Secara tidak terencana, saya membaca buku ini.

Awalnya saya bersikap skeptis. Ayu utami dikenal dengan karyanya yang fenomenal dan kontroversial. Untuk buku dengan sampul hijau neon ini, saya berpikir tidak akan menemukan “greget” yang serupa. Ternyata saya salah. Cerita Cinta Enrico, seperti “anak-anak” Ayu Utami yang lainnya, tidak kalah kontroversial.

Ada empat hal yang saya temukan dalam buku ini: Oedipus Complex, Sejarah Indonesia, Agama, dan Perkawinan. Dari keempatnya, yang paling menarik bagi saya tentu saja adalah oedipus complex dan sejarah Indonesia. Dari buku ini, Ayu Utami menyuguhkan bentuk obsesi, cinta, dan posesifitas yang dimiliki manusia dalam bentuk yang lain. Cinta seorang anak pada orang tuanya. Cinta anak laki-laki pada ibunya.

Barangkali kita adalah Enrico yang lain.
Yang secara tidak sadar mencintai orang tua kita hingga memiliki keinginan untuk menikah dengan partner yang punya sifat dan watak yang tidak jauh berbeda dengan mereka.
Untuk itulah, saya memberikan nilai 3 dari 5 bintang pada Enrico dan cerita cintanya.

***


About The Book:
Cerita Cinta Enrico
Ayu Utami
Februari 2012
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)





*Kota kapur, 15 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment

What's your opinion after reading this post?