Tulisan adalah sebuah review sangat sederhana dari seorang pembaca dan penulis pemula. Jika kamu mengharapkan sebuah resensi atau kritik sastra atau sejenisnya dalam tulisan ini, maka baiknya, turunkan ekspektasi. Mungkin saja saya adalah manusia ke-dua juta yang baru membaca kumpulan cerpen ini. Dan, mungkin saja, kamu, yang sedang membaca tulisan ini, sudah membacanya sejak berbulan atau bertahun yang lalu.
Ngomong-ngomong, terima kasih sudah mampir dan membaca hingga paragraf kedua ini.
Oke, lanjut ya, saya akan bercerita sekilas tentang buku ini. Terdapat lima belas cerita pendek yang terbagi dalam tiga judul besar, yaitu: penembak misterius, cerita untuk Alina, dan bayi siapa menangis di semak-semak?. Dan ya, buku yang saat ini berada dalam rak buku saya adalah versi sampul terbaru dengan keterangan cetakan kelima di tahun 2007. Padahal, usia asli dari buku ini jauh lebih tua daripada usia saya sekarang. Tepat sekali, buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1993. Sepertinya penjelasan saya terlalu teknis, haha.
taken from goodreads.com |
Terus terang, lagi-lagi saya tertarik untuk membaca dan membeli sebuah buku dari judulnya. Dan satu lagi, penulisnya. Sejak membaca cerpen SGA dalam buku kumpulan cerpen pilihan Kompas 2003, saya menjadi tertarik untuk membaca tulisan SGA yang lainnya. Cerpen SGA yang pertama kali saya baca adalah “Legenda Wongasu”. Ciri khas yang saya ingat dari cerpen beliau adalah bentuk cerita berbingkai, yaitu, cerita di dalam cerita. Dan satu lagi, SGA ini cukup sering menggunakan nama “Sukab”, yang jarang dijumpai di dunia nyata, sebagai nama tokoh dalam cerita-ceritanya. Tidak, tidak, saya tidak ingin berkomentar lebih jauh dan lebih detail mengenai SGA dan tulisan-tulisannya. Pun belum terlalu banyak saya membaca cerpen SGA.
Dari blurb yang disajikan pada bagian belakang buku ini, “Penembak Misterius” menceritakan kilasan masa lampau mengenai fenomena penembakan misterius (petrus) besar-besaran yang pernah terjadi di Indonesia. Saya sendiri, jujur, baru tahu setelah membaca blurb itu. Iya, saya benar-benar buta sejarah. Tiga cerita dalam trilogi “Penembak Misterius” benar-benar membuat saya menjadi sedikit lebih tahu dan bisa membayangkan bagaimana situasinya pada tahun-tahun “mencekam” tersebut. Tiga cerita ini pula yang membuat saya merenungkan kembali tentang tulisan-tulisan saya yang selama ini masih terlalu menye-menye.
Tidak ada yang salah sebenarnya dengan tulisan romance yang sebagian besar saya buat, tetapi bukankah akan jauh lebih baik jika kita bisa memberikan “sesuatu” pada pembaca tulisan kita?
Membaca dua belas cerita pendek SGA setelah membaca trilogy di bagian awal membuat saya kadang-kadang merasa bosan dengan jalan ceritanya. Salah satunya adalah cerpen “Srengenge”. Jalan ceritanya cenderung datar dengan beberapa kata yang terlalu sering diulang. Meskipun demikian, saya menyukai tema-tema yang diangkat oleh SGA dalam buku ini. Sederhana, namun tidak terduga.
Seperti yang sudah saya katakan tadi, saya adalah penulis pemula. Membaca buku ini membuat saya merasa pesimis dan semangat di saat yang bersamaan. Merasa pesimis dengan kemampuan menulis saya yang levelnya benar-benar masih beginner. Sekaligus merasa semangat karena itu artinya saya memang harus belajar dengan membaca tulisan-tulisan sastra yang lainnya.
Dan ya, untuk book review kali ini dan book review selanjutnya, saya akan memberikan semacam rating. Kali ini, “Penembak Misterius” saya beri rating, seperti yang tertera dalam penilaian saya di goodreads:
3.5 of 5 stars
Iya, mungkin saja ini pengaruh saya yang lebih menyukai jenis cerita yang jauh lebih ringan dan menye-menye dibandingkan cerita di buku ini.
Bagaimana menurutmu?
Tchao!
Nisrina.
About the book:
Title: "Penembak Misterius", Kumpulan cerita pendek
Author: Seno Gumira Ajidarma
Year Published: 2007
Publisher:Galangpress
No comments:
Post a Comment
What's your opinion after reading this post?