Wednesday 25 June 2014

Tertulis untukmu, BONIA.



“Meski kau kini jauh disana, kita memandang langit yang sama,

Jauh di mata namun dekat di hati..”

*

Teruntuk, BONIA.

Biasanya, pada setiap awal surat, akan selalu ada kabar yang ditanyakan.

Tapi aku tak akan bertanya kabar pada kalian melalui tulisan ini.


Kalaupun pun aku benar-benar mengkhawatirkan keadaan kalian, aku akan segera menghubungi kalian melalui media yang lebih mudah dijangkau dengan respon yang jauh lebih cepat daripada melalui tulisan ini. Aku menulis ini bukan untuk bertanya itu. Ada beberapa hal tentang kalian, tentang kita, yang aku ingin semua orang tahu.

Mula-mula, biarkan aku bercerita tentang bagaimana kita bertemu.

Beberapa diantara kita, bertemu karena berada dalam organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler yang sama, beberapa diantara kita, ada pula yang bertemu di tempat bimbingan belajar. Kupikir-pikir, akulah yang paling sok-kenal-sok-dekat pada kalian. Maafkan sahabatmu ini ya, kalau tidak begitu, mungkin detik ini kita hanya sekedar teman. Sekadar tahu nama. Hanya itu. Aku benar-benar bersyukur pernah sok-kenal-sok-dekat pada kalian.

Seingatku, sekitar 2010 kita mulai berteman.

Jujur, aku merasa tidak cukup percaya diri untuk berteman dengan kalian. Di mataku, seorang yang baru saja beranjak remaja, kalian itu keren. Enggak, enggak. Lebih dari itu. Kalian luar biasa keren. Oke. Mungkin kurang lebih seperti itu.

*

Masih ingatkah kalian pada masa ketika kita masih berempat, untuk pertama kalinya, kita hang out bersama?

Sabtu siang, sepulang sekolah. Mampir ke rumahku dulu, sebelum akhirnya kita berangkat. Pulang-pergi naik angkutan kota demi menjelajah Mall paling keren di Pekalongan waktu itu. Sepanjang perjalanan menyanyikan lagu milik Cinta Laura: Love Needs Money sambil tak berhenti tertawa. Sungguh, mengingatnya pun masih terasa menyenangkan bagiku.

Semoga kalian juga begitu.

Ah. Aku lupa bagaimana akhirnya kita berlima bisa benar-benar menyatu dan mulai menghabiskan waktu luang bersama. Seingatku, di tahun 2010 pula, untuk pertama kalinya kita berlima pergi ke Semarang. Dan, untuk kejadian konyol saat dalam perjalanan ke sana, semoga kalian tidak mengingatnya. Hahaha.

Kalian tahu, aku merasa beruntung bisa bertemu kalian. Sebagian besar masa labilku, sebagai seorang anak baru gede, sepertinya aku habiskan bersama kalian. Dan aku tidak merasa menyesal.

*

Masih ingatkah topik pembicaraan kita saat kelas 2 SMA dulu?

Aku ingat, betapa konyolnya kita, saat menghabiskan waktu hanya untuk membicarakan satu nama. Satu nama untuk masing-masing diantara kita. Teman satu angkatan, kakak kelas, artis ibukota, siapa pun yang terlihat menarik, kece, ganteng, dan apa pun itu, akan menjadi bahan perbincangan kita.

Hingga suatu hari, diantara kita berlima, aku yang lebih dulu bertemu dengan pangeranku, waktu itu. Meski mungkin porsi perhatianku sedikit berkurang dibanding dulu, kita tetap bersama-sama. Terima kasih, kalian.

Bersama kalian, banyak hal yang terlewati bagiku, untuk pertama kalinya.

Seperti patah hati yang aku alami, tepat saat ulang tahun ketujuh belas.

Kalian tahu, tepat setelah kejadian itu, aku sadar bahwa aku sedang dikelilingi oleh malaikat. Kalian. Aku tidak hanya memiliki sahabat, kalian lebih dari itu. Kalian malaikat! Terima kasih, kalian, yang selalu menguatkan kala aku tak mampu berdiri sendiri.

Bersama kalian, aku belajar untuk tidak mengeluh meski perjuangan itu terasa melelahkan. Bersama kalian, aku belajar, bahwa tidak selamanya yang kita inginkan, itu yang terbaik untuk kita. Bersama kalian, aku bisa tertawa hingga cekikikan, juga bisa menangis dan menghabiskan tissue berlembar-lembar. Bersama kalian, aku bisa berbagi rahasia. Apapun, tidak ada yang ditutup-tutupi.

Tentang mimpi, harapan, khayalan.

Juga, bersama kalian, hal-hal konyol pun terjadi: merekam video lypsinc yang saat ini masih aku simpan rapi.

Oke, maafkan aku yang berlebihan ini.

Aku hanya terlalu….

….rindu dengan kalian.

*

Bagaimana dengan kita hari ini?

Saat ini rasanya aku sedang menjalin sebuah hubungan jarak jauh. Dengan kalian. Bahkan dengan Diba, yang satu kota, satu universitas, dan kampus yang bersebelahan.

Diam-diam, aku resah, aku takut, kelak kita akan benar-benar berjarak. Menjadi orang asing yang sama-sama canggung. Sama-sama mulai dari titik nol. Mulai dari awal, kembali berkenalan, baru menjalin persahabatan.

Jangan sampai kita begitu.

Salahku, mungkin, yang tidak lagi sabar menanggapi pesan singkat atau memulai sebuah percakapan dengan kalian. Padahal teknologi telah memudahkan kita. Apa saja, jika kita mau, kita bisa saling berkomunikasi.

Maafkan aku, ya.

Aku terlalu sok sibuk. Padahal jelas sekali waktu luangku jauh lebih banyak dibandingkan kalian. Sesibuk-sibuknya aku, jauh lebih sibuk kalian. Harusnya aku yang mulai duluan.

Maafkan.

Aku lupa bercerita. Di sini, aku bertemu dengan kawan baru, yang sama menyenangkannya seperti kalian. Sama-sama gilanya, sama-sama anehnya, sama-sama galaknya, semuanya sama. Aku punya sahabat baru. Jangan khawatir, tidak ada yang bisa menggantikan kalian. Pun tak ada yang bisa menggantikan sahabat baruku disini.

Kalian sama-sama istimewa. Meski kalian jauh di mata, untuk saat ini.

*

Lalu bagaimana dengan kalian?

Aku yakin, kalian pun menemukan teman-teman yang juga tak kalah menyenangkan. Mungkin jauh lebih menyenangkan daripada aku. Ataukah pelan-pelan, kalian melupakan aku?

Semoga saja tidak, ya.

Apa pun yang terjadi, aku tetap akan mengingat kalian. Seperti hari ini, mendadak aku rindu kalian. Bukan berarti selama ini aku tak pernah rindu, tapi detik ini, rasanya begitu keterlaluan.

Terlalu merindu.

Apalagi setelah mendengarkan sebuah lagu yang beberapa hari ini aku dengarkan tanpa jeda. Sebuah lagu pembuka di awal surat ini.

Aku rindu berfoto dengan pose yang berlebihan. Aku rindu menyanyi sesuka hati. Aku rindu marathon film malam-malam. Aku rindu ngobrol macam-macam. Aku rindu. Semuanya. Bersama kalian.

Ramadhan tahun lalu,untuk pertama kalinya nama BONIA tercipta. BONIA. Paduan dari masing-masing, untuk huruf depan nama kita. Unik dan lucu. BONIA: Bheta, Opi, Nisrina, Izzah, Adiba.

Rasanya baru kemarin kita berkenalan. Saat kita sedang dalam perjalanan untuk menggapai cita masing-masing. Tiga tahun, kita sudah berproses bersama.

Hampir dua tahun, kita berpisah.

Aku disini, ya dengan pilihanku ini. Kalian pun demikian.

Kita kembali berjalan, meneruskan perjalanan, dalam jalur yang tidak lagi sama. Meski jalan yang kita lewati berbeda, kita bisa menguatkan satu sama lain. Harapku, semoga di penghujung nanti, kita bisa kembali bertemu, lalu bisa saling berpelukan melepas rindu.

Terakhir, ijinkan aku untuk berterima kasih pada kalian. Maafkan bila ini terasa berlebihan.

Dear BONIA:

Terima kasih untuk masa SMA yang begitu menyenangkan.

Terima kasih untuk setiap waktu kalian.

Terima kasih untuk semua semangat kalian.

Terima kasih untuk semuanya, malaikatku yang hebat.

Aku memang tak ingin bertanya kabar pada kalian, melalui tulisan ini. Aku hanya ingin berucap bahwa saat ini aku sedang rindu dan begitu ingin bertemu kalian.

Apapun yang terjadi, kalian akan selalu dekat di hati.

Semoga BONIA lekas berkumpul lagi!

Yang selalu merindukan dan mendoakan kalian dari jauh,

Nisrina. 
*tulisan ini juga diposting di: rakcerita.com

5 comments:

  1. gilaaaa!!!!!
    aku sukaa ini aku sukaaa syekaliiii!!!
    I love you Nis for making this long sayings.. hahha I am weeping.. so sweet.. iya ya dulu kta alay beudh dah ahhaa.. No we wont be apart. kita memang nggak sering komunikasi, itu salah satu cara buat bikin saat kita ketemu rempong nya leboh dapet, ^^ haduh haduh kamu nyebut2 masa lalu, aku jadi KSBB (kelingan sing biyen biyen) hiks hiks...
    Nisrina, sahabat karibku, sukses selalu ya, Aku tau kau tak akan melupakan ku.

    GAESS!! komen2 an di sini yak kalau udah baca~~ ramein ini blog nya cinderella #gataukenapabisabilangcinderella

    ReplyDelete
    Replies
    1. "KSBB"! ahahaha
      Peluk ciyum kecups Diba! :*

      Delete
  2. Distant doesn't matter right? Aku bener2 kangen akut sama kaliaaaaannn gimana bisa rempong + hebohnya kita dulu hahaha
    Trus inget tentang "borju" ga? Aku msh ketawa sampe sekarang inget2 ituuu..
    Aku tanpamu butiran debu~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kangen jugak sama kamu betseh! :"")
      hahahaha itu doa beth, doaa :*

      Delete
  3. bentar lagi, kita akan bertemu kawan..

    bet, aku inget nya "burjo" sekarang hahahha..

    ReplyDelete

What's your opinion after reading this post?